Cuaca Ekstrem, Ini Antisipasi Stok BBM di Area Rawan Bencana

A man walks near storage tanks at a state-owned Pertamina fuel depot in Jakarta, Indonesia, May 8, 2018. REUTERS/Willy Kurniawan

PT Pertamina (Persero) telah mempersiapkan langkah agar proses pendistribusian Bahan Bakar Minyak (BBM) dan Liquefied Petroleum Gas (LPG) selama arus mudik Lebaran Idul Fitri 2023 berjalan normal. Bahkan, perusahaan juga memfokuskan untuk menambah stok di lokasi-lokasi rawan bencana.

Direktur Pemasaran Regional PT Pertamina Patra Niaga Mars Ega Legowo Putra mengatakan, dalam rangka mengamankan pasokan BBM selama mudik Lebaran 2023, pihaknya mempunyai perhatian khusus untuk menambah stok BBM, utamanya di lokasi-lokasi rawan bencana.

“Kami juga antisipasi ketersediaan BBM di lokasi yang rawan bencana karena kemarin ada wilayah yang kondisi cuacanya ekstrem. Ini sudah kita mapping,” ungkap Mars.

“Ada beberapa lokasi pertama yang rawan bencana ini kalau di Jawa ini kita melihat beberapa lokasi tempat-tempat yang terjadi gempa dan banjir dan juga area remote kepulauan. Nah ini jauh-jauh hari kami sudah tambah stok,” jelasnya dalam acara Energy Corner CNBC Indonesia, dikutip Selasa (11/04/2023).

Dia menyebut, contoh daerah yang menjadi perhatian perusahaan untuk keamanan pasokan BBM yaitu Kepulauan Seribu dan Kepulauan Selayar.

“Seperti Kepulauan Seribu, Kepulauan Selayar ini yang area-area atensi kami,” imbuhnya.

Penambahan stok dilakukan dengan berbagai cara, misalnya melalui pembangunan tangki modular dan mengirimkan beberapa drum BBM. Dengan catatan, tetap memperhatikan aspek keselamatan.

Lebih lanjut, Mars memprediksi akan ada 123 juta orang pemudik yang bakal meramaikan libur lebaran tahun ini. Oleh sebab itu, pihaknya juga telah menyiagakan 1.500 outlet SPBU yang beroperasi 24 jam penuh.

“Ada 1.500 lokasi SPBU yang kami siapkan 24 jam ada juga 5.000 agen-agen kami untuk standby selama perayaan mudik ini dan kami juga siapkan 391 unit sepeda motoris, ini adalah kesiapan dan sarana fasilitas untuk outlet melayani langsung ke masyarakat,” kata Mars.

Selain itu, Mars juga menyebut bahwa pihaknya telah melakukan inspeksi berkala pada infrastruktur perusahaan. Misalnya di Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM), mobil tangki, dan awak mobil tangki itu sendiri.

“Kami juga memberi atensi khusus untuk wilayah remote area karena supply chain-nya berbeda di pulau terpencil di pegunungan jadi kami perlu meningkatkan buffer stock-nya,” ujarnya.

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*