IHSG ‘Galau’, tapi Kans Rebound Masih Terbuka di Sesi II

Karyawan melintas di depan layar digital pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (5/7/2022). (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat tipis pada perdagangan sesi I hari ini, Selasa (11/4/2023). IHSG berbalik arah dan naik tipis 0,02% menjadi 6.772,86.

Sebanyak 268 saham menguat, 236 saham melemah sementara 196 lainnya mendatar. Hingga istirahat siang, nilai transaksi mencapai sekitar Rp4,1 triliun dengan melibatkan 12,8 miliar saham yang berpindah tangan sebanyak 829 ribu kali.

Berdasarkan data dari Bursa Efek Indonesia (BEI) via Refinitiv hampir enam dari total sektor berada di zona hijau dengan sektor utilitas memimpin pelemahan 4,91%. Adapun penopang utama gerak IHSG yakni berasal dari saham milik PT Gojek Tokopedia yang menguat 4,26% atau berkontribusi sebesar 8 indeks poin terhadap IHSG.

Investor cenderung wait and see data tenaga kerja AS yang menunjukkan angka positif, yang meningkatkan ekspektasi investor bahwa The Fed akan mengerek suku bunga pada rapat Mei mendatang.

Namun, kick off musim laporan keuangan kuartal I 2023 di AS akan menjadi ujian selanjutnya buat pasar saham global, termasuk IHSG. Bank-bank kakap AS, yang menjadi nama-nama awal yang merilis kinerja teranyar, diproyeksikan akan mengalami penurunan laba kuartalan.

Data FactSet memperkirakan laba kuartal I 2023 perusahaan AS yang tergabung dalam indeks S&P 500 akan turun 6,8% dari periode yang sama tahun sebelumnya.

Selain itu, sektor perbankan yang menjadi sorotan akibat kolapsnya Silicon Valley Bank (SVB) dkk, akan menjadi perhatian utama investor, termasuk di IHSG. Mayoritas bank Wall Street kemungkinan akan melaporkan laba kuartalan yang lebih rendah, dampak krisis perbankan dan perlambatan ekonomi.

Di samping itu, sejumlah data ekonomi makro juga akan dirilis hari ini, termasuk indeks keyakinan konsumen Australia per April dan keyakinan bisnis Australia per Maret, serta tingkat inflasi tahunan China per Maret 2023. Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) per Maret 2023 juga akan dirilis di dalam negeri.

Meskipun saham AS masih dalam momentum rebound tahun ini, dengan indeks S&P 500 menguat hampir 7% year to date (YtD), IHSG berpotensi terganggu oleh penurunan laba perusahaan AS dan data ekonomi makro yang dirilis hari ini.

Dari dalam negeri sejatinya ada rilis indikator ekonomi makro yang positif, yakni soal indeks keyakinan konsumen.

Pada pukul 10.00 WIB tadi, Bank Indonesia (BI) merilis Survei Konsumen Bank Indonesia pada Maret 2023 yang mengindikasikan keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi meningkat dibandingkan dengan bulan sebelumnya.

Hal ini tercermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Maret 2023 sebesar 123,3, lebih tinggi dibandingkan dengan 122,4 pada Februari 2023 dan di atas ekspektasi ekonom (113).

BI melihat optimisme konsumen didorong oleh peningkatan keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini dan ekspektasi terhadap ekonomi ke depan.

Analisis Teknikal

IHSG dianalisis berdasarkan periode waktu 1 jam (hourly) dan menggunakan pivot point Fibonacci untuk mencari resistance dan support terdekat.

Pada sesi I tadi, IHSG bergerak fluktuatif dan menembus level terendah harian di 6.738, tetapi berhasil tertahan di atas support terdekat 6.728 dan beberapa kali menguji resistance terdekat di 6.781.

Pergerakan IHSG juga dilihat dengan indikator teknikal lainnya, yakni Relative Strength Index (RSI) yang mengukur momentum.

RSI merupakan indikator momentum yang membandingkan antara besaran kenaikan dan penurunan harga terkini dalam suatu periode waktu.

Indikator RSI berfungsi untuk mendeteksi kondisi jenuh beli (overbought) di atas level 70-80 dan jenuh jual (oversold) di bawah level 30-20. Dalam grafik 1 jam, posisi RSI naik tipis ke 45,36.

Sementara, dilihat dari indikator lainnya, Moving Average Convergence Divergence (MACD), grafik MACD berada di bawah garis sinyal dengan kecenderungan menyempit dan bersiap membentuk golden cross (pola pembalikan arah).

Sedangkan, histogram kembali membentuk bar negatif, walaupun dengan ukuran yang semakin mengecil.

Pada sesi II, IHSG tampaknya masih akan bergerak fluktuatif dan menguji lagi resistance terdekat di 6.781 sebelum menentukan arah selanjutnya. Apabila gagal, IHSG berpotensi menguji support terdekat di 6.760 dan 6.728.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*