Jalankan Mandat Hilirisasi, MIND ID Perbanyak Smelter

MIND ID

Holding BUMN tambang, MIND ID tengah gencar menggarap proyek strategis yang memberikan nilai tambah bagi perekonomian melalui hilirisasi industri di berbagai anak usahanya.

Hal tersebut diakui Sekretaris Perusahaan MIND ID, Heri Yusuf. Ia mengatakan bahwa setiap anggota MIND ID sedang menjalankan berbagai proyek hilirisasi dengan progress yang cepat.

Misalnya di sektor tambang batu bara, saat ini PTBA sedang mengerjakan proyek hilirisasi mulai dari pembangkit listrik hingga proyek proyek energi baru terbarukan (EBT). Untuk pembangkit listrik, PTBA sedang menjalankan pembangunan di kawasan Sumsel 8 berkapasitas 2X660 Megawatt dengan progress konstruksi mencapai 97,2% per akhir Desember 2022.

Sementara itu di sektor EBT, PTBA juga menggarap pembangkit listrik tenaga surya dan angin. Saat ini beberapa panel surya PTBA yang sudah beroperasi antara lain di Bandara Soekarno Hatta International Airport (SHIA) dan di Tol Bali Mandara dengan total mencapai 641 kwp.

Beberapa proyek strategis berupa renewable energy yang tengah digarap oleh PTBA dan masih dalam tahap pengembangan kebanyakan merupakan bentuk sinergi dengan BUMN lain dalam penerapan panel surya.

“Tidak hanya panel surya, PTBA juga tengah mengembangkan yakni pembangkit listrik tenaga angin dengan kapasitas hingga 2 GW,” jelas Heri dalam keterangan tertulis, Selasa (11/4/2023).

Lalu berikutnya ada ANTM yang telah melakukan sejumlah proyek hilirisasi seperti pembangunan smelter feronikel di Kolaka, Sulawesi Tenggara. Selain itu, Antam juga membangun smelter feronikel di Halmahera Timur, Maluku Utara. Bila keduanya sudah beroperasi maka kapasitas produksi feronikel ANTM bisa meningkat jadi 40.500 ton per tahun.

ANTM juga menggarap proyek strategis yang berkaitan dengan transisi energi. Fokus downstream ANTM saat ini lebih ke pengembangan ekosistem kendaraan listrik terutama dari sisi pengembangan baterai untuk kendaraan listrik. Pemerintah melalui Kementerian BUMN, menugaskan ANTM bersama dengan MIND ID, PLN dan Pertamina membentuk PT Industri Baterai Indonesia (IBC).

“IBC bersama dan Ningbo Contemporary Brunp Lygend Co. Ltd (CBL) telah menandatangani framework agreement yang mencakup kegiatan pertambangan bijih nikel hingga industri daur ulang baterai pada 14 April 2022,” ujar Heri.

Di sektor logam dan mineral timah, ada TINS yang melakukan hilirisasi untuk mengembangkan timah nasional. Salah satu proyek strategis TINS adalah Top Submerged Lance (TSL) Ausmelt Furnace dengan biaya investasi mencapai USD 80 juta.

Tujuannya yakni untuk menjawab tantangan yang berkaitan dengan rendahnya recovery dari proses peleburan dan berkurangnya bijih timah kadar tinggi (kadar 70%). Melalui teknologi ini, dipastikan TINS kini bisa memproses Timah dengan kadar rendah yaitu hingga 40%.

Berikutnya adalah Inalum, anggota MIND ID yang fokus ke produksi aluminium. Upaya hilirisasi dilakukan dengan pembentukan anak usaha Indonesia Aluminium Alloy (IAA) dalam rangka peningkatan kapasitas produksi smelter Kuala Tanjung.

IAA akan memproduksi billet aluminium sekunder dengan kapasitas cetak sebesar 50.000 ton per tahun secara bertahap dan ke depannya akan memproduksi berbagai produk aluminium ekstrusi sebagai produk turunannya.

Sementara itu, Freeport Indonesia sat ini sedang dalam tahapan membangun mega smelter di Kawasan Java Integrated Industrial Estate (JIIPE), Gresik, Jawa Timur, dengan luas total sekitar 100 hektare.

“Proyek yang dinamakan Smelter Manyar ini memiliki kapasitas pengolahan konsentrat tembaga sebesar 2 juta ton per tahun dan menjadikan smelter single line itu sebagai tempat pengolahan tembaga terbesar di dunia,” tambah Heri.

Hasil pengolahan Smelter Manyar akan ditambahkan dengan kapasitas pengolahan smelter yang telah beroperasi, PT Smelting, dengan kapasitas pengolahan 1 juta ton konsentrat tembaga setiap tahun. Dengan demikian, setelah Smelter Manyar beroperasi, Freeport mampu mengolah 3 juta ton konsentrat tembaga per tahun.

Terakhir adalah proyek Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) Mempawah, Kalimantan Barat. Proyek dari ANTM dan Inalum melalui PT Borneo Alumina Indonesia (BAI) ini memproses pengolahan bauksit menjadi aluminium dengan kapasitas 1 juta ton.

“Wujud nyata komitmen MIND ID dalam menjalankan Program Hilirisasi adalah dengan memperbanyak smelter pengolahan komoditas dari bahan mentah, menjadi bahan setengah jadi maupun produk jadi. Harapannya dengan ini mampu meningkatkan pendapatan negara melalui penambahan nilai dari pengolahan barang tambang,” pungkas Heri.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*