Jakarta – Sebuah penerbangan Lufthansa membuah penumpangnya trauma berat. Di tengah penerbangan ada insiden yang membuat seorang penumpang meninggal.
Dilansir dari Standar UK pada Sabtu (10/2), penerbangan itu terbang dari Bangkok ke Munich, Jerman. Pesawat dengan nomor penerbangan LH773 itu terjadwal pada Kamis (8/2).
Martin Missfelder (53) adalah salah satu penumpang yang jadi saksi mata kejadian itu. Ia dan istrinya menceritakan kembali bagaimana kengerian itu dimulai.
Pesawat bergerak di landasan pacu, istri dari pria itu memberitahu awak kabin bahwa suaminya merasa tidak enak badan. Mereka mengaku berlari sepanjang bandara untuk mengejar pesawat.
“Seorang pramugari menghampiri dan bertanya apakah si suami baik-baik saja, dia sangat khawatir,” ucap istri Missfelder.
Si istri mengaku bahwa suaminya cukup sehat untuk terbang. Namun, ia membutuhkan penanganan dokter.
Pramugari menyampaikan hal itu pada pilot. Dengan segera, pilot mencari seorang tenaga medis lewat pengeras suara.
Beruntung, seorang petugas medis Polandia ada di dalam pesawat. Ia kemudian memeriksa pria itu dan mengukur denyut nadinya. Dari hasil pemeriksaan, prua itu tampak sehat-sehat saja.
“Awak kabin menyeduh teh kamomil pada pria itu, namun si pria batuk darah ke dan meludahkannya ke tas yang diberikan istrinya,” lanjutnya.
Tak lama, pesawat lepas landas. Kondisi pria itu semakin memburuk. Ia terus memuntahkan darah ke dalam kantong. Darah itu keluar dari mulut dan hidungnya.
“Benar-benar mengerikan, semua orang berteriak,” kata Martin.
Martin berkata bahwa muntahan itu sangat banyak, hampir satu liter. Dinding kabin pun kena cipratan darah.
Setelah satu setengah jam berjuang, pria itu meninggal di tengah penerbangan. Awak kabin membawa mayatnya ke dapur dan pilot memberitahu hal itu pada penumpang.
Penerbangan akhirnya kembali ke Bandara Bangkok. Pihak Lufthansa mengkonfirmasi kejadian itu.
“Kami menginformasi bahwa 8 Februari 2024 pada penerbangan https://Garasi777.s3.us-west-004.backblazeb2.com/slotpulsa.html LH773 (Airbus A380) dari Bangkok ke Munich, terjadi keadaan darurat medis pada seorang penumpang di dalam pesawat.
Meskipun tindakan pertolongan pertama segera dan komprehensif telah dilakukan oleh awak pesawat dan seorang dokter di pesawat, penumpang tersebut meninggal dalam penerbangan.”
Setelah mendarat, jenazah diangkut oleh layanan darurat medis. Pihak maskapai kemudian mengevakuasi penumpang lain. Mereka mendapat penerbangan alternatif karena jadwal pesawat itu telah dibatalkan.