Tupperware merupakan produk peralatan rumah tangga yang populer di kalangan ibu-ibu. Merek asal Amerika Serikat (AS) itu dikenal menyajikan produk-produk penyimpanan makanan atau sejenisnya.
Namun, kabar buruk menghantam Tupperware. Dalam sebuah pernyataan, (7/4/2023), perusahaan itu mengatakan ada ‘keraguan substansial tentang kemampuan perusahaan untuk melanjutkan kelangsungan usaha’. Mereka juga menyebut tengah mencari bantuan keuangan agar tetap bertahan.
Tupperware mengatakan tidak akan memiliki cukup uang untuk mendanai operasinya jika tidak mendapatkan uang tambahan. Perusahaan mengatakan sedang menjajaki potensi PHK, dan sedang meninjau portofolio real estatnya untuk upaya penghematan uang potensial.
“Tupperware telah memulai perjalanan untuk membalikkan operasi kami dan hari ini menandai langkah penting dalam mengatasi posisi modal dan likuiditas kami,” kata CEO Miguel Fernandez dalam siaran pers, dikutip dariĀ CNN International, Selasa (11/4/2023).
“Perusahaan melakukan segala daya untuk mengurangi dampak peristiwa baru-baru ini, dan kami mengambil tindakan segera untuk mencari pembiayaan tambahan dan mengatasi posisi keuangan kami.”
Bisnis berusia 77 tahun ini telah berjuang dalam beberapa tahun terakhir untuk mempertahankan relevansinya terhadap para pesaing. Mereka telah melakukan beberapa hal seperti menarik pelanggan yang lebih muda dengan produk yang lebih baru.
“Beberapa masalah merugikan Tupperware, termasuk penurunan tajam dalam jumlah penjual, penurunan konsumen pada produk rumah tangga, dan merek yang masih belum sepenuhnya terhubung dengan konsumen yang lebih muda,” tutur Neil Saunders, analis ritel dan direktur pelaksana di GlobalData.
Saunders mengatakan Tupperware berada dalam ‘posisi genting’ secara finansial karena berjuang untuk meningkatkan penjualan. Ini diperparah dengan fakta bahwa Tupperware memiliki sedikit aset, sehingga tidak memiliki ‘banyak kapasitas untuk mengumpulkan uang’.
“Perusahaan ini dulunya merupakan sarang inovasi dengan gadget dapur pemecah masalah, tetapi sekarang benar-benar kehilangan keunggulannya,” katanya.
Akibat hal ini, saham Tupperware turun hingga 90% selama setahun terakhir. Dalam perdagangan Senin, 10 Maret 2023, kemarin, saham Tupperware kembali anjlok 50%.
New York Stock Exchange juga telah mengeluarkan peringatan bahwa saham Tupperware terancam dihapus dari daftar karena tidak mengajukan laporan tahunan yang diwajibkan.