Alasan Emiten Emas Jeblok Padahal Harganya Terbang Selangit

Alasan Emiten Emas Jeblok Padahal Harganya Terbang Selangit

Emas

Rekor tertinggi emas tercapai di tengah meningkatnya optimisme pasar jika bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed) akan memangkas suku bunga. Optimisme tersebut datang setelah inflasi AS melandai pada Oktober serta komentar Ketua The Fed Jerome Powell pada hari Jumat pekan lalu yang menilai inflasi sudah berjalan sesuai keinginan mereka.

Sebagai catatan, inflasi AS melandai 3,2% (year on year/yoy) https://judol-terpercaya.xyz/ pada Oktober 2023, dari 3,7% (yoy) pada September 2023.

The Fed tampaknya akan mengakhiri tahun ini dengan tidak lagi menaikkan suku bunga, namun dengan tantangan yang akan datang mengenai kapan dan bagaimana memberi sinyal untuk beralih ke penurunan suku bunga.

Kenaikan harga emas seiring dengan pelemahan indeks dolar AS.Pelemahan dolar AS membuat emas semakin terjangkau untuk dibeli sehingga permintaan meningkat.

Sepanjang tahun 2023 pergerakan indeks dolar AS mengalami penurunan sebesar 0,25% hingga perdagangan 4 Desember 2023 di level 103,27 saat emas mencapai ATH nya. Sementara dolar AS pernah jatuh pada harga terendahnya di sepanjang tahun 2023 sebesar 3,81% pada 14 Juli 2023 di level 99,58.

Penurunan indeks dolar AS membuat emas batangan lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya.

Kemudian, imbal hasil Treasury 10 tahun AS juga telah mencapai di level 4,28% pada perdagangan 4 Desember 2023 saat emas mencapai ATH nya. Bahkan pada perdagangan 5 Desember 2023 imbal hasil Treasury 10 tahun AS telah berada di level 4,17%.
Emas tidak menawarkan imbal hasil seperti halnya US Treasury sehingga melandainya imbal hasil membuat emas lebih menarik.

Data FedWatch Tool CME menunjukkan  pelaku pasar melihat peluang 57% untuk penurunan suku bunga pada bulan Maret 2024, turun dari 63% pada hari Jumat. Suku bunga yang lebih rendah mengurangi biaya peluang untuk memegang emas batangan.

Data minggu lalu menunjukkan berkurangnya tekanan inflasi dan pelonggaran pasar tenaga kerja secara bertahap memperkuat gagasan penurunan suku bunga lebih awal. Personal Consumption Expenditures (PCE) AS melandai ke 3% (yoy) pada periode Oktober 2023, dari sebelumnya sebesar 3,4% pada periode September 2023.

Para pedagang sedang menunggu rilis data non-farm payrolls AS pada hari Jumat pekan ini, yang dapat membantu mengukur lebih lanjut prospek suku bunga.

Adapun, investor melacak transaksi emas seiring dengan lonjakan harga emas sepanjang masa. SPDR Gold Shares senilai US$57,8 miliar membukukan arus masuk bersih lebih dari US$1 miliar di bulan November 2023, karena harga emas menguat di tengah ekspektasi bahwa The Fed dapat memulai memangkas suku bunga pada awal bulan Maret 2024.

Ini adalah bulan arus masuk dana emas SPDR terkuat sejak Maret 2022, menghentikan arus keluar lima bulan berturut-turut. Dana tersebut berakhir pada November dengan kenaikan 2,5%, namun turun 2,2% pada perdagangan kemarin Senin (4/12/2023).

Harga emas sangat sensitif terhadap pergerakan suku bunga AS. Kenaikan suku bunga AS akan membuat dolar AS dan imbal hasil US Treasury menguat. Kondisi ini tak menguntungkan emas karena dolar yang menguat membuat emas sulit dibeli sehingga permintaan turun. Emas juga tidak menawarkan imbal hasil sehingga kenaikan imbal hasil US Treasury membuat emas kurang menarik.

Namun, suku bunga yang lebih rendah akan membuat dolar AS dan imbal hasil US Treasury melemah, sehingga dapat menurunkan opportunity cost memegang emas. Sehingga emas menjadi lebih menarik untuk dikoleksi.

Kinerja Saham Emas di BEI

Harga emas di pasar spot mengalami kenaikan hingga 17,05% di sepanjang tahun 2023 saat menyentuh ATH nya. Namun, beberapa saham emas justru tidak mencatatkan kenaikan pergerakan saham yang sejalan dengan harga emas di pasar spot.

Penurunan beberapa harga saham emas karena turunnya kinerja Perseroan pada penjualan maupun dalam menghasilkan laba bersih. Bahkan masih ada yang mencatatkan kerugian hingga kuartal III 2023.

Rincian Penjualan Saham Emas di BEI

• PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) (dalam jutaan rupiah)

antmFoto: antm

Kontribusi pendapatan ANTM didominasi dari penjualan emas, namun ANTM tidak hanya mengelola pertambangan emas, terdapat pula nikel, alumina, bauksit, dan juga perak.

• PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) (dalam dolar AS)

mdkaFoto: mdka

Kontribusi pendapatan MDKA didominasi dari penjualan ekspor untuk komoditas emas, perak, katoda tembaga, feronikel dan nickel matte.

• PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) (dalam dolar AS)

medcFoto: medc

MEDC tidak hanya berada dalam pertambangan emas, namun terdapat bsinis minyak dan gas bumi hingga penjualan listrik. Kontribusi pendapatan MEDC terbesar berasal dari penjualan minyak dan gas bumi.

• PT Archi Indonesia Tbk (ARCI) (dalam dolar AS)

arciFoto: arci

Kontribusi pendapatan ARCI berasal dari pertambangan emas. ARCI juga melakukan perdagangan dan pengolahan emas.

• PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) (dalam dolar AS)

brmsFoto: brms

BRMS tidak hanya melakukan penjualan emas, Perseroan juga menyediakan perak. BRMS juga melakukan transaksi penjualan ke salah satu emiten di BEI yakni PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA).

• PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB) (dalam dolar AS)

antmFoto: psab

Kontribusi pendapatan PSAB berasal dari pertambangan emas, yang dimana Perseroan juga melakukan transaksi penjualan ke salah satu emiten di BEI yakni PT Aneka Tambang Tbk (ANTM).

• PT United Tractors Tbk (UNTR) (dalam jutaan rupiah)

untrFoto: untr

Bisnis UNTR tidak hanya menjalankan pertambangan emas, Perseroan juga memiliki pertambangan batu bara. Kontribusi pendapatan UNTR justru didominasi dari pertambangan batu bara dibandingkan dengan pertambangan emas.

• PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA) (dalam rupiah)

hrtaFoto: hrta

Kontribusi penjualan HRTA berasal dari penjualan emas yang didistribusikan dalam bentuk perhiasan dan logam mulia untuk grosir maupun toko.

Rasio Keuangan Saham Emas di BEI

Beberapa saham emas yang tercatat di BEI terdapat masih berada di bawah Price Book Value (PBV) satu, yang berarti harga saham tersebut masih undervalued alias murah. Sementara secara Price Earning Ratio (PER) terdapat dua saham yang mencatatkan angka negatif yakni MDKA dan PSAB, hal tersebut lantaran Perseroan masih membukukan kerugian, dapat terlihat pada Net Profit Margin (NPM) Perseroan yang berada di angka negatif.

PER secara sektoral dalam industri pertambangan emas, dapat dikatakan murah jika berada dibawah PER 15, sehingga secara sektoral saham ANTM, MEDC, UNTR dan HRTA yang dapat dikatakan undervalued atau murah.

Dalam menghasilkan margin, rata-rata margin yang baik dalam industri pertambangan emas adalah sekitar 25%. Jika mencatatkan lebih diatas 25% berarti perusahaan dapat mencapai keuntungan diatas rata-rata margin saham pertambangan emas.

Demikian hasil analisa emiten-emiten emas yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI). Investor harus bersikap bijak dalam memilih sebuah saham.

Harga emas di pasar spot kini mulai memasuki fase bullish setelah didukung oleh beberapa sentimen global, hal ini dapat mendorong kenaikan harga emas hingga akhir tahun 2023 dan berlanjut hingga kuartal I tahun 2024.

Namun pergerakan harga saham-saham emas yang tercatat di BEI secara jangka panjang tentu didorong dari hasil kinerja Perseroan yang tercermin dari laba Perseroan, tidak hanya karena kenaikan harga emas di pasar spot semata.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*